Rabu, 30 Juli 2008

TUGAS 3 SP Filsafat Umum

Carilah 5 Filsuf terkemuka yunani beserta buah pikiran filsafatnya
a. Thales
kesimpulan ajaran thales adalah semuanya itu air. Air yang cair itu dalah pangkal, dasar, atas segala-galanya. semua barang terjadi dari air dan semuanya kembali kepada air. Baginya air adalah sebab yang pertama dari segala yang ada dan yang jadi tetapi, juda akhir dari segala yang ada yang jadi itu dalam pandangan thales masih aninmisme yang berarti kepercayaan bahwa bukan saja barang yang hidup mempunyai jiwa tetapi juga benda mati.
b. pytagoras
Dia yang mula-mula menemukan teori dari hal angka-angaka yang menjadi dasar ilmu berhitung. Ia beranggapan bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah angka. Dunia angka adalah dunia kepastian dan dunia ini erat hubungannya dengan dunia bentuk. Ilmu angka dan ilmu bentuk adalah satu-satunya ilmu pasti.
c. plato
Pikiran filsafatnya adalah dunia lahir dari dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan warna -warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia idea. Sebagai bayangan, hakikatnya adalah tiruan dari yang asli yaitu idea, karenanya maka dunia pengalaman ini berubah-ubah dan bermacam-macam sebab hanya merupakan tiruan yang tidak sempurna dari idea yang sifatnya bagi dunia pengalaman.
d.herakleitos
Menurutnya, segala sesuatu bergerak terus menerus dalam perubahan yang abadi. Hakekat keberadan adalah perubahan. yang abadi adalah perubahan itu sendiri. dunia adalah suatu harmoni yang besardalam ketegangan dan perlawanan menuju keselarasan yang indah/
e.demokritos
Menurutnya, realitas terdiri dari banyak unsur. unsur tersebut merupakan materi yang sangat kecil sehingga indra nata kita tidak dapat mengamatinya dan tidak dapat dibagi lagi. unsur itu disebut atom. atom ini tidak dijadikan, tidak dapat dimusnahkan dan tidak berubah.







TUGAS 2 SP Filsafat

1. Arti kata filsafat

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang "pencinta kebijaksanaan" atau "ilmu". Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".Kata falsafah (filsafat) berasal dari kata philosophia yang kemudian diubah ke dalam bahasa Arab dan menjadi kata dasar buatan ( mashdar ja liy), yakni falsafah. Kata philosophia merupakan gabungan dari dua kata: philos dan sophia. Kata philos berarti sahabat atau kekasih, adapun kata sophia memiliki arti kebijaksanaan, kearifan, atau pengetahuan.

2. Untuk apa kita(akademisi) atau mempelajari filsafat?
menurut saya, karena dengan mempelajari filsafat kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang dapat menjawab permasalahan yag ada didunia ini.

Senin, 14 Juli 2008

Tugas Filsafat

Struktur Kepribadian

Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan superego. Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan,id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.

Gerald Corey menyatakan dalam perspektif aliran Freud ortodoks, manusia dilihat sebagai sistem energi, dimana dinamika kepribadian itu terdiri dari cara-cara untuk mendistribusikan energi psikis kepada id, ego dan super ego, tetapi energi tersebut terbatas, maka satu diantara tiga sistem itu memegang kontrol atas energi yang ada, dengan mengorbankan dua sistem lainnya, jadi kepribadian manusia itu sangat ditentukan oleh energi psikis yang menggerakkan.

Menurut Calvil S. Hall dan Lindzey, dalam psikodinamika masing-masing bagian dari kepribadian total mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja dinamika dan mekanisme tersendiri, namun semuanya berinteraksi begitu erat satu sama lainnya, sehingga tidak mungkin dipisahkan. Id bagian tertua dari aparatur mental dan merupakan komponen terpenting sepanjang hidup. Id dan instink-instink lainnya mencerminkan tujuan sejati kehidupan organisme individual. Jadi id merupakan pihak dominan dalam kemitraan struktur kepribadian manusia.

Menurut S. Hall dan Lindzey, dalam Sumadi Suryabarata, cara kerja masing-masing struktur dalam pembentukan kepribadian adalah: (1) apabila rasa id-nya menguasai sebahagian besar energi psikis itu, maka pribadinya akan bertindak primitif, implusif dan agresif dan ia akan mengubar impuls-impuls primitifnya, (2) apabila rasa ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya bertindak dengan cara-cara yang realistik, logis, dan rasional, dan (3) apabila rasa super ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya akan bertindak pada hal-hal yang bersifat moralitas, mengejar hal-hal yang sempurna yang kadang-kadang irrasional.

Jadi untuk lebih jelasnya sistem kerja ketiga struktur kepribadian manusia tersebut adalah: Pertama, Id merupakan sistem kepribadian yang orisinil, dimana ketika manusia itu dilahirkan ia hanya memiliki Id saja, karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis dan tempat timbulnya instink. Id tidak memiliki organisasi, buta, dan banyak tuntutan dengan selalu memaksakan kehendaknya. Seperti yang ditegaskan oleh A. Supratika, bahwa aktivitas Id dikendalikan oleh prinsip kenikmatan dan proses primer.[8]

Kedua, Ego mengadakan kontak dengan dunia realitas yang ada di luar dirinya. Di sini ego berperan sebagai “eksekutif” yang memerintah, mengatur dan mengendalikan kepribadian, sehingga prosesnya persis seperti “polisi lalulintas” yang selalu mengontrol jalannya id, super- ego dan dunia luar. Ia bertindak sebagai penengah antara instink dengan dunia di sekelilingnya. Ego ini muncul disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan dari suatu organisme, seperti manusia lapar butuh makan. Jadi lapar adalah kerja Id dan yang memutuskan untuk mencari dan mendapatkan serta melaksanakan itu adalah kerja ego. Sedangkan yang ketiga, superego adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem kepribadian, sehingga tahu benar-salah, baik-buruk, boleh-tidak dan sebagainya. Di sini superego bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat.

Teori Maslow

Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Kebutuhan fisiologis/ dasar
  2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
  3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
  4. Kebutuhan untuk dihargai
  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Makan termasuk kedalam kebutuhan fisiologis dasar karena makan akan memberi tenaga bagi seseorang yang dapat membuatnya memiliki energi yang dapat digunakan untuk mencari kebutuhan- kebutuhan yang lain yang dapat mensejahterakan hidup seseorang. jika seseorang tidak diberi makan maka akan mengamuk dan mungkin sajaa ia aakan melakukan tindak kejahaatan yang memberinya uang yang dapat ia belikan bahan makanan. jika dalam melakukan suatu pekerjaan kita tidak mkaan maka, ia tidak dapat berkonsentrasi dalam pekerjaannnya. ketika kita merasa kenyang secara otomatis kita akan bersemangat dalam melakukan segala aktivitas sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal. otak kita akan menjadi segar dan dapat bekerja dengan baik ketika memperoleh nutrisi dan nutrisi tersebut dapat diperoleh dari makanan. oleh karena itu, makanan sangat penting bagi tubuh kita karena salah satu kunci daripada keberhasilan adalah jika badan kita fit dan sehat. semua itu dapat kita peroleh dari kandungan-kandungan energi yang ada dalam makanan. dengan begitu, kita dapat mengerjakan segala sesuatu dengan maksimal dan dengan hasil yang memuaskan.

Selasa, 29 April 2008

Tugas 1

Buatlah instrument wawancara atau daftar pertanyaaan yang bertujuan untuk mengetahui 1. Motif dan motivasi klien/ siswa dalam belajar

Jawab:

A : Apa motivasi anda untuk belajar dengan giat ?

B : Untuk dapat meraih cita-cita dan memperoleh kebahagian dalam hidup.

2. Potensi bawaan klien dalam maraih kesuksesan dan kebahagiaan hidupnya

Jawab:

A. : Apakah hobi anda ?

B. : Bermain musik.

3. pengaruh lingkungan belajar klien / siswa.

Jawab:

A : Apakah lingkungan sekitar mempengaruhi hasil belajar anda ?

B : Ya, karena lingkungan belajar yang kondusif menciptakan suasana belajar yang nyaman dengan itu kita dapat berkonsentrasi dengan baik dan hasil belajar pun akan baik.

4. keunikan pribadi klien / siswa.

Jawab:

A : Bagaimana cara anda bersosialisasi dengan lingkungan sekitar anda ?

B : Dengan cara mengenali terlebih dahulu lingkungan tersebut dan membuat hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Senin, 28 April 2008

Tugas

Tugas 2

Teori belajar behaviorisme

John. B Watson adalah pelopor aliraan behaviorisme. Dia menyatakan bahwa psikologi yang dipelajari orang selama ini baik kaum strukturalisme maupun fungsionalisme termasuk metode yang mereka lakukan semuanya salah. Ia juga berpendapat bahwa mempelajari gejala atau pengalaman kesadaran dengan teknik observasi introspeksi meskipun dengan cara eksperimental sekalipun adalah kurang tepat kerena dengan introspeksi yang subjektif itu tidak mungkin menjamin hasil yang objektif. Oleh karena itu, Watson menghimbau agar psikologi tidak lgi memusatkan perhatiannya untuk mempelajari gejala- gejala kesadaran atau bawah sadar tetapi sesuai dengan tugasnya psikologi harus berupaya untuk meramalkan apa sebenarnya yang menjadi sasaran apa tujuan tingkah laku dan berusaha agar bagaimana seorang dapat maengendalikan tingkah laku tersebut. Teori ini mempengaruhi pemikiran psikologi modern salah satu tokohnya adalah: Pavlov, ER. Guthrie, C.Hull

Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri (Von Glaserfeld). Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang dengan membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk membentuk pengetahuan tersebut.

Jika behaviorisme menekankan ketrampilan atau tingkah laku sebagai tujuan pendidikan, sedangkan maturasionisme menekankan pengetahuan yang berkembang sesuai dengan usia, sementara konstruktivisme menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang mendalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat siswa. Jika seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya, meskipun usianya tua tetap tidak akan berkembang pengetahuannya. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja, melainkan harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Pengetahuan juga bukan sesuatu yang sudah ada, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Dalam proses itu keaktivan seseorang sangat menentukan dalam mengembangkan pengetahuannya.

Tugas 3

Landasan Sosial-Budaya

Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu. Seorang individu pada dasarnya merupakan produk lingkungan sosial-budaya dimana ia hidup. Sejak lahirnya, ia sudah dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan pola-pola perilaku sejalan dengan tuntutan sosial-budaya yang ada di sekitarnya. Kegagalan dalam memenuhi tuntutan sosial-budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkungannya. Lingkungan sosial-budaya yang melatarbelakangi dan melingkupi individu berbeda-beda sehingga menyebabkan perbedaan pula dalam proses pembentukan perilaku dan kepribadian individu yang bersangkutan. Apabila perbedaan dalam sosial-budaya ini tidak “dijembatani”, maka tidak mustahil akan timbul konflik internal maupun eksternal, yang pada akhirnya dapat menghambat terhadap proses perkembangan pribadi dan perilaku individu yang besangkutan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.

Dalam proses konseling akan terjadi komunikasi interpersonal antara konselor dengan klien, yang mungkin antara konselor dan klien memiliki latar sosial dan budaya yang berbeda. Pederson dalam Prayitno (2003) mengemukakan lima macam sumber hambatan yang mungkin timbul dalam komunikasi sosial dan penyesuain diri antar budaya, yaitu : (a) perbedaan bahasa; (b) komunikasi non-verbal; (c) stereotipe; (d) kecenderungan menilai; dan (e) kecemasan. Kurangnya penguasaan bahasa yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman. Bahasa non-verbal pun sering kali memiliki makna yang berbeda-beda, dan bahkan mungkin bertolak belakang. Stereotipe cenderung menyamaratakan sifat-sifat individu atau golongan tertentu berdasarkan prasangka subyektif (social prejudice) yang biasanya tidak tepat. Penilaian terhadap orang lain disamping dapat menghasilkan penilaian positif tetapi tidak sedikit pula menimbulkan reaksi-reaksi negatif. Kecemasan muncul ketika seorang individu memasuki lingkungan budaya lain yang unsur-unsurnya dirasakan asing. Kecemasan yanmg berlebihan dalam kaitannya dengan suasana antar budaya dapat menuju ke culture shock, yang menyebabkan dia tidak tahu sama sekali apa, dimana dan kapan harus berbuat sesuatu. Agar komuniskasi sosial antara konselor dengan klien dapat terjalin harmonis, maka kelima hambatan komunikasi tersebut perlu diantisipasi.

Terkait dengan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia, Moh. Surya (2006) mengetengahkan tentang tren bimbingan dan konseling multikultural, bahwa bimbingan dan konseling dengan pendekatan multikultural sangat tepat untuk lingkungan berbudaya plural seperti Indonesia. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan landasan semangat bhinneka tunggal ika, yaitu kesamaan di atas keragaman. Layanan bimbingan dan konseling hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata mampu mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistik.

Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori maupun prakteknya. Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling disusun secara logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai metode, seperti: pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya.

Sejak awal dicetuskannya gerakan bimbingan, layanan bimbingan dan konseling telah menekankan pentingnya logika, pemikiran, pertimbangan dan pengolahan lingkungan secara ilmiah (McDaniel dalam Prayitno, 2003).

Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bersifat “multireferensial”. Beberapa disiplin ilmu lain telah memberikan sumbangan bagi perkembangan teori dan praktek bimbingan dan konseling, seperti : psikologi, ilmu pendidikan, statistik, evaluasi, biologi, filsafat, sosiologi, antroplogi, ilmu ekonomi, manajemen, ilmu hukum dan agama. Beberapa konsep dari disiplin ilmu tersebut telah diadopsi untuk kepentingan pengembangan bimbingan dan konseling, baik dalam pengembangan teori maupun prakteknya. Pengembangan teori dan pendekatan bimbingan dan konseling selain dihasilkan melalui pemikiran kritis para ahli, juga dihasilkan melalui berbagai bentuk penelitian.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi berbasis komputer, sejak tahun 1980-an peranan komputer telah banyak dikembangkan dalam bimbingan dan konseling. Menurut Gausel (Prayitno, 2003) bidang yang telah banyak memanfaatkan jasa komputer ialah bimbingan karier dan bimbingan dan konseling pendidikan. Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer interaksi antara konselor dengan individu yang dilayaninya (klien) tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui internet, dalam bentuk “cyber counseling”. Dikemukakan pula, bahwa perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi menuntut kesiapan dan adaptasi konselor dalam penguasaan teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.

Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka peran konselor didalamnya mencakup pula sebagai ilmuwan sebagaimana dikemukakan oleh McDaniel (Prayitno, 2003) bahwa konselor adalah seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus mampu mengembangkan pengetahuan dan teori tentang bimbingan dan konseling, baik berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan penelitian.

Berkenaan dengan layanan bimbingan dan konseling dalam konteks Indonesia, Prayitno (2003) memperluas landasan bimbingan dan konseling dengan menambahkan landasan paedagogis, landasan religius dan landasan yuridis-formal.

Landasan paedagogis dalam layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari tiga segi, yaitu: (a) pendidikan sebagai upaya pengembangan individu dan bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan; (b) pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling; dan (c) pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan konseling.

Landasan religius dalam layanan bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal pokok, yaitu : (a) manusia sebagai makhluk Tuhan; (b) sikap yang mendorong perkembangan dari perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama; dan (c) upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi) serta kemasyarakatan yang sesuai dengan dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah. Ditegaskan pula oleh Moh. Surya (2006) bahwa salah satu tren bimbingan dan konseling saat ini adalah bimbingan dan konseling spiritual. Berangkat dari kehidupan modern dengan kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan ekonomi yang dialami bangsa-bangsa Barat yang ternyata telah menimbulkan berbagai suasana kehidupan yang tidak memberikan kebahagiaan batiniah dan berkembangnya rasa kehampaan. Dewasa ini sedang berkembang kecenderungan untuk menata kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai spiritual. Kondisi ini telah mendorong kecenderungan berkembangnya bimbingan dan konseling yang berlandaskan spiritual atau religi.

Landasan yuridis-formal berkenaan dengan berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling, yang bersumber dari Undang-Undang Dasar, Undang – Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri serta berbagai aturan dan pedoman lainnya yang mengatur tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Indonesia.

Selasa, 01 April 2008

Bimbingan karir terhadap anak SMP kelas 9

Sub Tugas Perkembangan:Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni.
SK: Memahami arah kecenderungan karir sesuai dengan bakat dan minat.
Topik: Identifikasi kecenderungan arah karir sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat.
Permasalahan:
Seorang anak didik mempunyai hobi yang ia ingin geluti pada saat ia berkarir kelak. Ia mempunyai 2 hobi yang sangat ia sukai dan ia ingin hobinya itu menjadi karir ia kelak pada saaat ia pada saat ia masuk dalam dunia kerja. Ia bingung menentukan antara menggeluti bidang musik atau bidang tulis- menulis karena keduanya sangat ia minati.
Solusi: Kita tanya terkebih dahulu kepada anak didik tersebut mana bidang yang paling ia sukai. Kita harus mendukungnya, memberikan kepercayan diri yang tinggi kepadanya agar ia yakin bisa menggeluti bidang tersebut dengan baik, kita mantapkan hatinya apakah bidang yang ia pilih ini berasal dari hati nuraninya agar kelak ia tidak menyesal memilih untuk menggeluti bidang yang ia pilih sekarang. Kita arahkan dia agar kemampuannya yang ia miliki sekarang dapat ia bina dan dapat menambah pengetahuan dalam bidang yang ia ingin geluti. Jika ia berminat dalam bidang musik kita sarankan agar masuk ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan berhubungan dengan musik. Jika ia sudah mempunyai grup musik sendiri kita sarankan agar ia terus latihan agar kulitas permainan musiknya lebih baik lagi. Jika ia benar-benar ingin menggeluinya kita sarankan agar pada saat kuliah kelak ia masuk institut musik. Jika ia ingin menjadi penulis kita arahkan untu masuk FLP agar bisa mengasah kemampuannya dalam hal tulis menulis. Kita arahkan jika kuliah kelah ia masuk jurusan sastra atau jurnalistik.

Selasa, 18 Maret 2008

Silabus Bimbingan Konseling

SILABUS PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Tahun Pelajaran : 2006 - 2007

Sekolah : SMA Negeri 60 Jakarta Kelas : XII Semester: 5

Sub Tugas Perkembangan :
Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa




KEGIATAN

LAYANAN PENDUKUNG PENILAIAN
1 2 3 4 5 6 7







































Pribadi :

1.Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa

2.Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baikdalam
kehidupan sehari- hari maupun untuk perannya di masa depan


Sosial :
Aspek- aspek dalam kehidupan beragama





















Belajar:
Usaha berfikir dan meng- optimalkan fungsi pikir akan mendatangkan pahala






















Karier:
Aspek-aspek bekerja dan pengembangan karier dalam kehidupan beragama
1.Memiliki keyakinan dan ketagwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya







1.1. Memahami diri sendiri dan eksistensi diri manusia sebagai machluk Tuhan

1.2. Mensinergikan dzikir, fikir dan ikhtiar










2.Memiliki dasar humaniora untuk menerapkan kebersamaan dalam kehidupan

2.1. Menyadari tugas dan kewajibannya sebagai mahluk Tuhan YME

2.2. Membangkitkan rasa spiritual dan rasa bertanggungjawab untuk memikirkan peran sendiri dalam kehidupan ini

2.3. Meningkatkan kecerdasan spiritual dengan menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan setiap individu


2.4. Menghiasi diri dengan sifat-sifat unggul



























1. ESQ Mendasari Perencanaan Masa Depan

1.1. Kesuksesan individu dalam kariernya,
akan diawali adanya suatu perencanaan masa depan yang didasari adanya kecerdasan emotional dan sprititual (esq). Dan individu dikatakan sukses , bilamana yang bersangkutan berguna baik bagi dirinya maupun bagi orang lain Kesuksesan yang dimaksud meliputi; akademis dan non akademis, talenta dan pengalaman Pemahaman EQ (Emotional Quotient)
* Sukses akademis ; mampu menyelesaikan studi lanjut S1,S2,S3 hasil karyanya dapat bermanfaat dan diakui bagi orang lain (dokter, guru, desainer.dll)
* Sukses non akademis ; hasil karyanya yang diperoleh dari pengembangan diri tanpa melalui jenjang perguruan tinggi, dapat dipergunakan dan diakui manfaatnya oleh orang lain (penjahit, kapster,dll.)
* Sukses talenta ; keberhasilannya dari pengembangan bakat yang dimiliki (penyanyi, pegulat, dll)
* Sukses pengalaman ; keberhasilan yang diperoleh dari kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh.

A. Dimensi IQ, EQ, SQ pada satu garis orbit God Spot

Setiap individu secara garis besar memiliki kemampuan intelektual, emosi dan spiritual
·8 Kecerdasan Intelektual ; kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta efektiv dalam mengolah dan menguasai lingkungan dengan menggunakan akal logika.
·9 Kecerdasan Emosi ; kemampuan memotivasi diri dan bertahan menghadapi frustasi serta mampu mengendalikan dorongan hati, mengatur serta memelihara suasana hati
·10 Kecerdasan Spiritual ; kemampuan individu dalam menjalin hubungan dengan Tuhannya, mampu berpikir kreatif, berwawasan jernih dan berisikan suara hati

ESQ (Emotional Spiritual Quotient) adalah mekanisme me “manage” ketiga dimensi Inteltual, Emotional dan Spiritual.

Tugas 1:
Siswa diberikan tugas , menuliskan kunci kata hati ; 10 sifat positp dan 10 sifat negatip dan tanggapan

Tugas 2 :
Siswa diberikan tugas menilai diri sendiri secara jujur , bila mencapai 100 berarti memiliki SQ yang luar biasa.


B. ESQ Sebagai Dasar Perencanaan Masa Depan

ESQ diperlukan oleh setiap individu agar dapat bertindak arif –bijaksana , dapat menyikapi segala sesuatu dengan lebih jernih dan cenderung mengisi kehidupan dengan bermakna.

Tugas 3 :
Siswa diberikan tugas meneliti barometer suasana hati dengan aplikasi dan realitas yang terdapat pada diri sendiri.

Kecakapan hidup yang dapat
dikembangkan pada kegiatan ini, adalah :
·11 Pengembangan eksistensi diri sebagai machluk Tuhan, sosial dan lingkungan
·12 Kesadaran potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya.


1.
Informasi













2. Orientasi

















3. Pembelajaran




















4. Konseling
Kelompok























5. Konseling
Individu 1.
APIN
(Aplikasi Instrumentasi Bimbingan)

Non Tes

2.
Alih Tangan Kasus



















































Non Tes:
1)
format isian 10 sifat positif dan 10 sifat negativ yang dimliki serta tanggapan
2)
format isian penilaian diri sendiri







3)
format
Tes SQ, dorongan Suara Hati

2.
Alih Tangan kasus
(bagi siswa yang memerlukan memperoleh pelatihan ESQ secara pribadi maupun kelompok) 1.
Laiseg
(Penilaian segera)

2. Laijapen
(Penilaian jangka pendek)

3. Laijapang
(Penilaian jangka panjang)













































1.
Laiseg
(Penilaian segera)
mengetahui kunci kata hati ; 10 sifat positif –negatif
2. Laijapen
(Penilaian jangka pendek)
penlaian diri sendiri secara jujur, bila perolehan nilai 100, siswa memiliki SQ yang luar biasa
3. Laijapang
(Penilaian jangka panjang)
siswa ada pada satu garis orbit, dimensi spiritual bersifat universal 1.Alokasi waktu:

awal tahun pelajaran (Juli / Agustus 2006

2. Sumber Belajar

a)
Buku Modul BK kelas kelas III ’03, kelas XII ’04 , kelas XII ‘06

b)
Internet mailinglist ESQ L.C.

c)
Pelatihan ESQ.

d)
Seminar ESQ Learning Super Memory

3. Kerjasama:

a)
GP/ Konselor lainnya

b)
Guru Agama
Rohis dan Rokris

c)
Wakasek Sarana Prasarana

d)
Wakasek Kesiswaan

e)
Mengundang pakar ESQ khusus untuk remaja



Sub Tugas Perkembangan :
Mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karier dan melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam masyarakat yang lebih luas.


1 2 3 4 5 6 7






















Pribadi :

Pengembangan kemampuan mengenali dan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya














Belajar:

1. Pemantapan kebiasaan disiplin belajar sebagai pengembangan kemampuan akademik/ kognisi dan berlatih/ psikomotor, baik secara mandiri maupun berkelompok


2. Pemantapan penguasaan materi program belajar di SMA sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.























































Karier :

1.Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan



















































2.
Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untu memenuhi kebutuhan hidup






































Sosial:
1. Orientasi tentang hidup berkeluarga
2. Pemantapan kemampuan bersikap dalam berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah ; pada guru dan nara sumber lainnya, ditempat latihan/ kerja/ unit produksi maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai adat-istiadat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku 1. Menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik/ psikomotor, berkarya dan mengalihgunakan ilmu, teknologi dan seni untuk hidup di masyarakat lokal, nasional, regional dan internasional












1.1. Paradigma belajar sepanjang hayat dan sejagat hayat











1.2. Usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan mencapai meta kecerdasan

























































1.3. Memahami kecenderungan karir yang hendak dikembangkan












































1.4. Memiliki orientasi dan informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang hendak dikembangkan 2. Perencanaan Karier

Setelah lulus SMA ? diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapainya, diperlukan perencanaan “Kemana setelah lulus SMA ?”
Ada 4 alternatif pilihan:
(A) Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi, (B) Mengikuti kursus / pelatihan, (C) Memasuki dunia kerja, (D) Memasuki kehidupan berkeluarga

(A) Merencanakan Kelanjutan Studi ke Jenjang Pendidikan Tinggi

Didalam agama dikatakan ; setiap insan “belajar sepanjang hayat”; Usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir mendatangkan pahala. Kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya / hilangnya keimanan). Mengandung “makna” bahwa setiap insan wajib menuntut ilmu, harus memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran potensi diri.

Beberapa informasi mengenai perguruan tinggi sbb:

1. Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi :
a) Status Terdaftar ; Diakui atau Disamakan diberikan kepada program studi perguruan tingi swasta
b) Status Terakreditasi ; Diakui atau Nir-Akreditasi , diberikan kepada semua perguruan tinggi

2. Jalur dan Jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi
a) Jalur Akademik (biasanya disebut jenjang Sarjana / S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan serta pengembangannya
b) Jalur Profesional (sering disebut jenjang diploma) , lebih menekankan pada penerapan keahlian tertentu

3. Jenis Perguruan Tinggi
a) Universitas ; Sifatnya umum, terdiri dari berbagai fakultas- fakultas dan jurusan-jurusan . Menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan tertentu
b) Institut ; Sifatnya lebih khusus terdiri dari fakultas- fakultas dan jurusan yang menghasilkan keahlian sejenis. Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis
c) Sekolah Tinggi ; Mempunyai kekhususan satu bidang keahlian.Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu
d) Akademi ; Bersifat non gelar. Menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu
e) Politeknik ; Bersifat non gelar .
Menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.


4. Sistem Penerimaan Mahasiswa
a) Secara non tes ; melalui PMDK (Penelusuran Minat dan Bakat) , PPKB (Program Pemerataan Kesempatan Belajar) , PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi) , PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah) dsb.nya.
b) Secara Tes / Ujian Tulis , melalui SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru)

5. Sistem Belajar Di Perguruan Tinggi
Dikenal dengan sistem kredit semester / SKS . Jumlah SKS pada setiap jenjang pendidikan berbeda

Tugas 1:
Siswa berdiskusi (4-5 orang). Mengumpulkan informasi ; jurusan, mata kuliah, jenjang studi / strata serta prospek masa depan.Dan mempresentasikan di depan kelas dengan OHP atau LCD dsb.nya.

Tugas 2 :
Sisw memilih 3 jurusan kelanjutan studi yang diminati.

6. Perguruan Tinggi Kedinasan
Perguruan Tinggi dibawah departemen selain Departemen Pendidikan Nasional
Tugas 3 :
Siswa berdiskusi (4-5 orang) . Mengumpulkan informasi perguruan tinggi kedinasam; tempat alamat, syarat pendaftaran, mata kuliah yang dipelajari dan prospek masa depan . Dan mempresentasikan di depan kelas dengan OHP atau LCD dsb.nya.

Tugas 4 :
Siswa menuliskan pilihan perguruan tinggi kedinasan dan kemungkinan hambatan yang dihadapi bagi yang berminat

7. Studi Ke Luar Negeri
Sudah lumrah bagi yang berminat dan memiliki dukungan mewujudkannya. Ada beberapa hambatan a.l.:
a) Bahasa b) Biaya Pendidikan , c) Program Keahlian Yang Dipilih

Tugas 5 :
Siswa berdiskusi (4-5 orang) . Mengumpulkan informasi perguruan tinggi diluar negeri melalui media cetak, elektronik, internet maupun pameran pendidikan atau datang ke kedutaan negara asing; Dan tuliskan hasil diskusi menurut opini masing-masing

(B). Mengikuti Kursus / Pelatihan
Diawali dengan meningkatkan kecakapan hidup untuk dapat dijadikan modal bekerja / berwiraswasta dengan memasuki kursus keterampilan / pelatihan dan dipilih sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki


Tugas 6 :
Siswa berdiskusi (4-5 orang) . Mengumpulkan informasi tempat alamat, fasilitas yang ada dan prospek masa depan Dan mempresentasikan di depan kelas dengan OHP atau LCD dsb.nya.

Tugas 7 :
Siswa menuliskan dua jenis kursus keterampilan yang diminati

(C). Memasuki Dunia Kerja
Bekerja merupakan kebutuhan manusia agar keadaan dirinya lebih baik dan nyaman dalam menjalani kehidupannya dengan memperoleh sumber penghasilan. Tidak semua siswa melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi, karena adanya berbagai alasan, maka dunia kerja menjadi pilihan.
Tahapan untuk memasuki dunia kerja, al:
1) mencari lowongan
a).mendaftar ke Depnaker
b).membaca koran, lihat iklan lowongan kerja/ media cetak
c).bergaul dengan orang yang sudah bekerja untuk menumbuhkan motivasi kuat mencari kerja
d).melihat informasi melalui media elektronik (TV, Internet,dll.)
e).mengunjungi pameran bursa kerja
f).memantapkan rasa percaya diri dan mempromosikan kemampuan yang dimiliki
ditindak lanjuti dengan mempersiapkan berkas persyaratan yang diminta
a).fotokopi STTB
b).fotokopi KTP
c).surat lamaran dan riwayat hidup
2) mengikuti seleksi
a).administrasi, b) akademis, c) psikotes
d).wawancara, e).kesehatan

Tugas 8 :
Siswa berdiskusi (4-5 orang) . Mengumpulkan informasi lengkap dengan persyaratan yang diminta (dalam bentuk kliping) Dan mempresentasikan di depan kelas dengan OHP atau LCD dsb.nya.

Tugas 9 :
Siswa melakukan wawancara dengan orang yang berwiraswasta disekitar lingkungan tempat tinggal.

Tip menghadapi tes wawancara :

(D) Memasuki Kehidupan Berkeluarga
Menikah merupakan salah satu alternatif pilihan setelah lulus SMA, namun perlu dipertimbangkan kembali kemungkinan banyaknya hambatan dan tantangan.

Tugas 10 :
Siswa diminta menuliskan opini mengenai perkawinan diusia dini

Tugas 11 :
Siswa diminta menuliskan tiga (3) pilihan cita-cita / karier

Kecakapan hidup yang dapat dikembangkan pada kegiatan ini adalah :
Pengembangan berfikir dan bernalar, penggalian dan pengolahan informasi secara cerdas. 1.
Orientasi





2.
Informasi














3.
Pembelajaran


















































4.
Penempatan dan Penyaluran



















5.
Konseling ndividu









1.
APIN
(Aplikasi Instrumentasi Bimbingan)




















































































non tes:
1)
format isian
pilihan program studi jurusan
alamat dan prospek masa depan
2)
tiga pilihan progam studi






3)
hasil diskusi perguruan tinggi kedinasan




4)
tiga pilihan perguruan tinggi kedinasan







5)
pemberian pendapat studi di luar negeri













6)
hasil diskusi lembaga / kursus keterampilan / BLK

7)
perolehan informasi dua tempat BLK


































8)
Lowongan pekerjaan




9)
laporan hasil wawancara orang ber wiraswawta
2.
HPDT :
(Himpunan Data):
alat peraga
tip meng
hadapi wa
APIN :
10)
Opini menikah di usia remaja

11)
tiga pilihan karier
1.
Laijapen
(pemilaian jangka pendek)

(merupakan proses dan perlu orientasi diri),
siswa mencari informasi, membuat klping, dll. Sejenis







2
laijapen
(penilaian jangka pendek)
dalam proses memperoleh berbagai informasi dan menghubungkannya dengan cita-cita / karier


















































Laijapang
(penilaian jangka panjang)

dalam proses orientasi diri, siswa perlu dipandu secara berkesinambungan sampai dengan satu semester , bahkan dapat sampai dengan satu tahun/ melepas kelulusan siswa 1.
Alokasi waktu :

Agustus/ September 2006

2.
Sumber belajar :

a)
Modul BK kelas III ’03,kelas XII ’04 , kelas XII ‘ 06

b).
Media cetak / surat kabar/ ilan lowongan kerja

c).
Media elektronik/ TV Internet informasi peluang kerja

d).
Majalah
Higher Learning tentang kelajutan studi di Perguruan Tinggi

5.
Brosur yang menginformasikan

a)
tempat- tempat studi bisa diperoleh sewaktu ada pameran

b)
tempat-tempat kursus

3.
Kerjasama :

a).
Wakasek Kurikulum

b).
Wakasek kesiswaan

c).
Institusi/ instansi negeri maupun swasta terkait
/ Psikolog





Sub Tugas Perkembangan :
Mencapai kematangan dalam pilihan karier.


1 3 4 5 6 7 8


































































































































































































Pribadi:

1.
Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usahapenanggulangannya

2.
Pemantapan kemampuan mengambil keputusan











Belajar :

1.
Pemantapan disiplin belajar sebagai pengembangan kemampuan akademik/ kognisi dan berlatih/ psikomotor, baik secara mandiri maupun berkelompok

2.
Pemantapan penguasaan materi
Program belajar di SMA dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian








Pribadi :

Pemantapan pemahaman tentang potensi diri dan pengembangannya untuk kegiatan- kegiatan kreatif dan produktif , baik dalam kehidupan sehari- hari maupun untuk perannya dimasa depan















































arier:
Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan



Menguasai pengetahuan dan keterampian akademik serta beretos belajar untuk melanjutkan pendidikan dan atau berkarya


Memiliki kematangan pola pikir dalam pengembangan kemampuan umum, dan akademik / kognisi




































Memiliki keyakinan dan penghayatan kaidah keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME

1.1.Memahami siapa dan eksistensi diri manusia sebagai mahluk Tuhan YME.

1.2.Meningkatkan kecerdasan spiritual dengan menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan setiap individu










































Memiliki kematangan pola pikir dalam pengembangan kemampuan umum, dan akademik / kognisi












































































k 3. Analisis Potensi Diri

(A) Analisis Fisik untuk Memilih Karier
Kemampuan 1) Fisik, 2) Vokal, 3) Motorik atau Kontrol

Tugas 1 :
Siswa menuliskan ciri-ciri kemampuan fisik

Tugas 2 :
Siswa menuliskan tiga macam karier yang diminati beserta persyaratan fisik

Tugas 3 :
Siswa membuat kesimpulan antara kemampuan fisik dengan cita-cita pilihan karier

(B) Analisis untuk Memlih Karier
1) Kemampuan Akademik/
Kognisi merupakan perolehan nilai sebagai ukuran kemampuan individu dalam ulangan harian

Tugas 4 :
Siswa menganalisis kemampuan akademik yang dimiliki dengan menuliskan nilai hasil belajar

Tugas 5 :
Siswa menuliskan hasil tes psikologi yang telah diperoleh pada tahun sebelumnya (kelas X)

Tugas 6 :
Siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang hambatan / kesulitan yang dialami dalam menjalani pilihan program studi saat ini.

2) Kemampuan Khusus / Bakat
Bakat dimiliki oleh setiap individu yang dapat diketahui baik secara tes ialah ; DAT/ Differential Aptitude Test dirancang (oleh Benneth H, 1982) dan dipergunakan dalam konseling bagi siswa SMP dan SMA.
Tes bakat dibagi dalam bidang :
1) Verbal ; berpikir dan memecahkan masalah dalam bentuk kata-kata
2) Numerik ; berpikir dan memecahkan masalah dalam bentuk angka-angka
3) Skolastik ; gabungan verbal dan numerik , menjadi penduga yang baik bagi penyelesaian studi di PT
4) Abstrak ; memecahkan masalah dengan menggunakan diagram, pola / rancangan
5) Relasi Ruang ; mampu memvisualkan, mengamati, membentuk gambaran mental dari obyek- obyek dengan melihat pola dua dimensi, dan berpikir dalam tiga dimensi
6) Mekanik ; mampu memahami prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alam
7) Kecepatan dan Ketelitian Klerikal ; seberapa cepat dan teliti dalam menyelesaikan tugas-tugas menulis
8) Kemampuan Bahasa Indonesia ; seberapa baik pengertian dan keterampilan seseorang mengenal ejaan yang betul dan salah dalam bahasa Indonesia
9) Kemampuan Bahasa Asing ; seberapa baik seseorang mempunyai kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membuat penalaran analitis tentang bahasa

Tugas 7 :
Siswa menuliskan bakat yang menonjol

Tugas 8 :
Siswa berdiskusi tentang hubungan bakat dan cita-cita
TIP :
Bakat akan berkembang bilamana memperoleh kesempatan untuk berkembang

B. Genogram .
Ialah grafik tiga generasi yang menggambarkan asal-usul keluarga seseorang / individu ( = silsilah, bahasa Indonesia).
Genogram dapat digunakan sebagai alat pendukung dalam identifikasi perencanaan dalam rangka menganalisis dan memanfaatkan untuk pengembangan karier individu

Tugas 9 :
Siswa membuat genogram

Tugas 10 :
Siswa menuliskan karier dan bakat yang menonjol dari anggota keluarga masing-masing.

Tugas 11 :
Siswa menelaah bakat dan hasil tes bakat dan menghubungkan dengan cita-cita / karier.

Tugas 12 :
Siswa meminta pendapat masukan dari keluarga antara bakat dan cita-cita / karier.

4.Minat
Minat dapat memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam merencanakan masa depan

Tugas 13 :
Siswa menuliskan empat cita-cita / karier yang diminati saat ini

Tugas 14 :
Siswa mengisi jawaban
inventory minat

Tugas 15 :
Siswa mengisi format dengan memindahkan angka-angka jawaban dan menjumlahkan pada tiap kelompok minat.

Tugas 16 :
Siswa membuat peringkat kelompok minat dan menghubungkan dengan cita-cita / karier.

Tugas 17 :
Siswa memasukan data hasil psikotes minat

Tugas 18 :
Siswa menganalisa hasil tes minat dan menghubungkan hasil inventory minat menghubungkan

5. Kepribadian :
Organisasi yang dinamis dalam diri individu. Dan ada beberapa tipe kepribadian ; 1) Realistis, 2) Intelektual, 3) Sosial, 4) Konfensional, 5) Usaha , 6) Artistik

Tugas 19 :
Menjawab pertanyaan inventory kepribadian, dengan memberi tanda positif (+), bila sesuai atau negatif (-) bila tidak sesuai dengan pilihan

Tugas 20 :
Siswa menuliskan tiga alasan pada setiap nomor yang dipilih, baik positif (+) maupun (-) negatif

Tugas 21 :
Siswa memindahkan semua tanda (+) dan (-) dan mencocokan dengan kunci jawaban.

Tugas 22 :
Siswa membuat peringkat inventory kepribadian

Tugas 23 :
Siswa menganalisa tiga peringkat tertinggi dan hubungkan dengan cita-cita / karier

Kecakapan hidup yang dapat dikembangkan pada kegiatan ini :
- Mengembangkan potensi diri, baik fisik maupun psikis
- Pengembangan untuk memilih karier yang sesuai dengan potensiyang dimiliki 1.
Informasi








2.
Pembelajaran




























3. Penempatan dan Penyaluran



































































5.
Konseling Individu

















1. APIN
(Aplikasi Instrumentasi Bimbingan)






non tes: format isian
a)
ciri-ciri kemampuan fisik
b)
tiga macam karier yang diminati
c)
kesimpulan kemampuan fisik hubngannya dengan cita-cita / karier

d)
format isian analisis kemampuan akademik
2
HPDT
(Himpunan Data)
Nilai ulangan harian, rapor, UUB, Try-Out




e)
format isian menuliskan hasil psikotes

f)
format isian hasil diskusi hambatan yang dialami dalam pilihan program studi

HPDT :
ATK
(AlihTangan Kasus)
bialamana perlu pendalaman materi

APIN:
(Aplikasi Instrumentasi Bimbingan)

tes:
Progresive Matric dan / CFIT
non tes:
berupa format isian siswa hasil tes psikologi, jurusan yang disarankan, hasil diskusi kelompok , perihal pilihan program studi yang dipilih kini adakah kesesuaian antara IQ dengan cita-cita/ karier.

2.
HPDT:
(Himpunan Data)

hasil psikotes yang diperoleh dari biro konsultasi psikologi




3.
ATK
(Alih Tangan Kasus)

biro konsultasi psikologi, untuk melaksanakan tes IQ, Bakat dan Minat

APIN :
(Aplikasi Instrumentasi Bimbingan)

Tes :

DAT (Diferential Aptitude Tes)/ tes bakat

Non tes :

* Format isian :
a) bakat, prestasi yang pernah dicapai
b) hubungan bakat dengan cita-cita/ karier
c) tanggapan teman ; hubungan bakat dan cita-cita / karier
d) memberikan keterangan genogram ; karier dan bakat yang menonjol dalam keluarga
e) hubungan cita-cita/ karier dengan bakat; dari hasil tes bakat dan genogram

HPDT :
a) bagan genogram (silsilah=bahasa Indonesia)
b) TIPS :
Bakat akan berkembang, bilamana memperoleh kesempatan untuk berkembang



1. Laiseg
(penilaian segera)

a) ciri-ciri kemampuan fisik
b) tiga macam pilihan karier
c)
kemampuan fisik hubungannya dengan cita-cita/karier









2.Laijapen
(penilaian jangka pendek)

a) perolehan nilai setiap ulangan harian, b) perolehan hasil tes psikologi dapat terlihat bakat maupun minat serta potensi diri






































































3.
Laijapang
(Penilaian jangka panjang)

dapat memprediksi kelulusan , derdasar kemampuan akademis, pengembangan bakat serta minat kelanjutan studi melalui analisis potensi diri dalam hubungan dengan karier






























































1.
Alokasi waktu:

Okt_ Des. 2006 / Januari 2007

2.
Sumber belajar :

a)
Modul BK kelas III ’03, kelas XII ’04, kelas XII ‘06

b)
Kerangka Dasar Kurikulum 2004 dan stndar isi BSNP kaitan dengan Pengembangan Diri
c) Kebijakan dari sekolah/ wakasek kurikulum maupun Tim Pengembang dan Inovasi disekolah

3.
Kerjasama:

a).
Guru Mata pelajaran

b).
Guru Wali kelas

c). Wakasek Kurikulum














































Jakarta , Juli 2006

Retno Widajati
NIP 130 888 699








SILABUS PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Tahun Pelajaran 2006 - 2007

Sekolah : SMA Negeri 60 Jakarta Kelas : XII Semester: 6
Sub Tugas Perkembangan: Mencapai kematangan dalam pengambilan keputusan


Kegiatan

Layanan Pendukung Penilaian
1 2 3 4 5 6 7































Pribadi :
Pemantapan tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatannya yang kreatif dan produktif

Belajar :
Pemantapan sikap kebiasaan dan keterampilan belajar yang efektif dan efisien serta produktif dengan sumber belajar yang lebih bervariasi dan kaya




Karir :
Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan kariri yang hendak dikembangkan























1
Memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya
1.1. Memiliki pemahaman yang mantap tentang bakat dan minat pribadi serta dapat menyalurkannya melalui berbagai kegiatan yang kreatif dan produktif
2.
Menghargai eksistensi dalam berekspresi seni .4. Pengambilan Keputusan

A. Pengambilan Keputusan Melalui Analisis SWOT
Merupakan salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk menelaah tingkat keberhasilan pencapaian cita-cita/karier

S = Streght / Kekuatan
Merupakan potensi pada diri sendiri (kemampuan akademis , kemampuan umum, kemampuan khusus / Bakat)
yang dapat mendukung cita-cita / karier

W = Weekness / Kelemahan
Merupakan kekurangan pada diri sendiri (potensi fisik dan potensi psikis ; malas, tidak termotivasi,dll.)yang kurang menunjang dan dapat menghambat cita-cita / karier

O = Opportunity / Peluang
Merupakan kesempatan yang dapat mendukung cita-cita / karier datangnya cenderung dari luar diri sendiri (dukungan orangtua / keluarga baik secara phisik sosial dan ekonomi)

T = Threats / Ancaman
Merupakan kesempatan yang dapat menghambat cita-cita / karier datangnya cenderung dari luar diri sendiri ( perbedaan pandangan dengan orangtua / keluarga , dll)

Tugas 1 :
Siswa menuliskan dua macam cita-cita / karier dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang kemungkinan dihadapi

Tugas 2 :
Siswa membuat analisa hubungan antara cita-cita / karier serta peranan lingkungan

B. Meyakini Keputusan
Untuk meyakini suatu keputusan yang ditentukan berdasar analisis SWOT memerlukan emotional spiritual quotient dengan barometer suara hati yang dimiliki.

Tugas 3 :
Siswa mengambil keputusan

Kecakapan hidup yang dapat dikembangkan pada kegiatan ini, adalah :Kemampuan meyakini keputusan yang telah diambil berdasarkan analisa diri sendiri dan kepercayaan terhadap keagungan Tuhan YME. 1.
Informasi


































2.
Bimbingan
Kelompok








3. Konseling Individu












1.
APIN
(Aplikasi Instrumentasi Bimbingan)





























Non tes:
Format isian:
a)
dua macam cita-cita / karier dan
Analisis SWOT
b)
analisa hubungan cita – cita / karier serta peranan lingkungan
c)
Pengambilan keputusan

1.
Laijapen
(Penilaian jangka pendek)

a)
menentukan dua macam pilihan cita-cita / karier

b)
hasil hubungan cita-cita/ karier dan peranan lingkungan

c) pengambilan keputusan






2.
Laijapang
(Penilaian Jangka Panjang)

diterimanya siswa sesuai dengan pilihan yang telah diputuskan
1.
Alokasi Waktu :

Januari 2007

2.
Sumber belajar

a)
Buku Modul BK
kelas III ’03, kelas XII ’04, kelas XII ‘06

b)
Surat kabar, iklan Perguruan Tinggi, Dunia Kerja, Kursus


* Informasi PT, Dunia kerja Kursus,dll
“High Leaner”
* Internet

3.
Kerjasama :
Orangtua siswa




Jakarta , Juli 2006




Mengetahui Guru Pembimbing
Kepala SMA Negeri 60 Jakarta



Dra Rachmawati Malik S.H. Retno Widajati
NIP :130 449 533 NIP : 130 888 699












KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :
Bahwasanya upaya setiap Guru Pembimbing didalam menyikapi penerapan kurikulum berbasis kompetensi , dinamai kurikulum 2004, yang disempurnakan da tertuang dalam stadart isi BSNP tahun 2006, adanya penerapan Pengembangan Diri bagi seluruh siswa yang perlu diperhatikan oleh Guru Pembimbing dan/ atau Konselor dalam pembinaan pengembangannya.bagi siswa kelas X, XI dan XII . Selalu terjadi dinamika perubahan secara terus menerus menuju kepada pola pedoman pelayanan bimbingan dan konseling yang baku. Dan diterapkan di sekolah masing-masing sesuai dengan keberagaman potensi sekolah setempat maupun potensi siswa disesuaikan dengan kemampuan , bakat dan minat siswa beserta pemilihan layanan yang sesuai dengan keberagaman tersebut.
Tuntutan bagi setiap Guru Pembimbing selain memiliki ilmu pengetahuan bimbingan dan konseling dan keterampilan dalam layanan konseling perlu mempersiapkan perangkat administrasi untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan layanan, pendukung serta penilaian, dengan rambu-rambu yang ada dan dapat bekerja sama dengan Guru atapun personil yang sesuai dengan kebutuhan dalam pengembangan diri.
Contoh silabus Pelayanan Bimbingan dan Konseling ini hanya merupakan sebuah alternatif contoh yang dibuat

Saran :
Penerapan kurikulum 2004, dengan penyempurnaannya, tentunya masih membutuhkan pelatihan bagi setiap Guru Pembimbing secara terus menerus baik di Pusat maupun di propinsi ; oleh Dinas Dikmenti melalui wadah MGP baik ditingkat propinsi, wilayah, kecamatan atau rayion, maupun pada masing-masing sekolah.
Harapan kami selaku pengurus MGP Prop. DKI Jakarta, kepada teman-teman seprofesi akan jauh lebih baik dan sempurna dari kami dalam mempersiapkan diri, aktip mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Pembimbing , selalu meningkatkan ; kemampuan berimprovisasi dalam memberikan layanan dan keterampilan serta kreatifitas dalam membuat perangkat administrasi untuk menunjang layanan.
Atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga bermanfaat . Amien.

DAFTAR PUSTAKA :


Ary Ginanjar Agustian, ESQ , Arga , Cetakan 7, Jakarta 2002

Bekerja Dimana Setelah Tamat SMA ? , Depdikbud Dirjen PDM Dikmenum, Proyek Pengadaan Sarana Pembinaan Dan Penyempurnaan SLU , Jakarta 1998/1984

Dorothy Carnegie, A Treasury Of The Wisdom Of The Ages, Dale Carnegie’s Scrapbook, Publised By Dale Carnegie & Associates, Inc. 1475 Franklin Avenue, Garden City, NY 11530, Copyright 1959

Hasil Psikotest IQ, Bakat, Minat Siswa SMA Negeri 60 Jakarta, 2002

Juri Megaton dkk. , Modul Bimbingan dan Konseling Kurikulum 2004 : Orientasi Tunas Melati , Jakarta, 2004

Kurikulum 2004 Kerangka Dasar , Departemen Pendidikan Nasional , Jakarta , 2003

Majalah Higher Learning , Hilearnindo Media Pratama, Jakarta , 2002

Majalah :Kawanku , Gramedia, Jakarta , 2002

Majalah Kartini , Ghalia Indonesia , Jakarta

Majalah Psikologi Populer ANDA , Yayasan Bina Psikologi, Jakarta

Naniek Khrisnawati dkk., Modul Bimbingan dan Konseling Kurikulum 2004 : “Pengembangan Diri, Tunas Melati , Jakarta, 2004

Norman Vincent Peale , Berpikir Positif , Binarupa Aksara , Cetakan 1 , Jakarta , 1992

Nilai legger / hasil evaluasi belajar Semester I SMA Negeri 60 Jakarta , 2003

Paket I Bimbingan Karir Pemahaman Diri, Depdikbud Proyek Pengadaan Sarana Pembinaan Dan Penyempurnaan SMU – 1985/1986 , Jakarta 1985

Panduan Pelayanan Bimbingan Dan Konseling, Pusat Kurikulum , Balitbang Depdiknas, Jakarta Pusat, 2003

Pedoman Umum Pelayanan Bimbingan Dan Konseling , Depdiknas Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum , 2002

Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Berbasis Komptensi- Sosialisasi KSPBK Tahun 2003, Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Umum

Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pusat Kurikulum, Balitbang, Depdiknas, Jakarta, 2002

Petunjuk Pelaksanaan Program Layanan Pendidikan Berbasis Luas Melalui Pembekalan Kecakapan Hidup Di SMU, Depdiknas Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah Umum – Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup PMU, 2003

Retno Widajati , Pendekatan ESQ Dalam Konseling , Makalah dalam Konvensi ABKIN di Bandung 2003

Retno Widajati dkk., Modul Bimbingan dan Konseling Kurikulum 2004 : “Pengambilan Keputusan”, Tunas Melati, Jakarta, 2004 dan 2006

Suharsono , Melejitkan IQ , IE & IS , Inisiasi Press , Cetakan 1 , Jakarta , 2002

Sukidi , Kecerdasan Spiritual , Gramedia Pustaka Utama , 2002

Tata Tertib Sekolah Menengah Atas Negeri 60 Jakarta, 2006

Visi dan Misi Sekolah Menengah Atas Negeri 60 Jakarta, 2005

















Lampiran 1

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMA / MA



i. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
ii. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani dan rohani yang sehat
iii. Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wamita
iv. Mencapai kematangan berpikir dan mengembangkan kemampuan umum
v. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, seni dan kreasi sesuai dengan program kurikulum dan aspirasi karir dan/ atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
vi. Mencapai kematangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat luas dalam hubungan interpersonal dan mengembangkan kecerdasan emosi
vii. Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
viii. Mencapai kemandirian pilihan karir sesuai dengan potensi yang dimiliki
ix. Mengembangkan kematangan dalam sistem etika, nilai dan kecerdasan intelektual, emosi dan spiritual







Lampiran 2 :
BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan Pribadi :
1.1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
1.2. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara jasmaniah maupun rohaniah
1.3. Pemantapan tentang pengembangan pola-pola pikir dan/ akal dan nurani
1.4. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk perannya
dimasa depan
1.5. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan upaya pengembangan kemampuan memecahkan masalah
1.6. Pemantapan tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif
1.7. Pemantapan kemandirian dalam pengambilan keputusan sesuai nurani
1.8. Pengembangan kemampuan mengenali dan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya
1.9. Orietasi diri didasari pengembangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual

Bimbingan Sosial :
2.1. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita
termasuk peranannya (sebagai wanita maupun pria)
2.2. Pemantapan kemampuan bersikap dalam berhubungan sosial, baik dirumah, disekolah; pada guru dan nara sumber lainnya, ditempat latihan/
kerja/ unit produksi maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata - krama, sopan santun, serta nilai-nilai, adat-istiadat, hukum,
ilmu, dan kebiasaan yang berlaku
2.3. Pemantapan kemampuan pengembangan kecerdasan emosi dalam hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya,
baik didalam maupun diluar sekolah dan masyarakat pada umumnya
2.4. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif
2.5. Pemantapan pemahaman tentang peraturan, situasi dan kondisi sekolah sebagai pengembangan ranah afektif serta upaya pelaksanaan,
dinamis dan bertanggung jawab
2.6. Orientasi tentang hidup berkeluarga

3. Bimbingan Belajar :
3.1. Pemantapan sikap dan kebiasaan berdoa ; sebelum dan sesudah belajar, efektif dan efisien serta produktif, baik dalam menggali dan mengolah
informasi dari berbagai sumber belajar serta bersikap pada guru dan nara sumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar, mengerjakan
tugas – tugas pelajaran, dan menjalani program penilaian hasil belajar
3.2. Pemantapan kebiasaan disiplin dalam belajar sebagai pengembangan kemampuan akademik/ kognisi dan berlatih/ psikomotor, baik secara
mandiri maupun berkelompok
3.3. Pemantapan penguasaan materi program belajar di SMA sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian
3.4. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar, dan
masyarakat pada umumnya untuk pengembangan pribadi, wawasan dan/ pengetahuan
3.5. Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi

4. Bimbingan Karir :
4.1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan
4.2. Pemantapan orientasi, penggalian dan pengolahan informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang hendak dikembangkan
4.3. Pemantapan pengembangan orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan hidup
4.4. Pemantapan pengembangan diri berdasarkan kecerdasan intelektual- emosional-spiritual untuk pengambilan keputusan pilihan
karir sesuai dengan potensi yang dimiliki
4.5. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan




Lampiran 3 :
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


1. Memiliki keyakinan dan penghayatan kaidah keimanan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran yang
dianutnya
2. Memiliki pola hidup berdasarkan nilai-nilai kebersihan, kesehatan, dan kebugaran jasmani – rohani
3. Memiliki kematangan pola pikir dalam pengembangan kemampuan umum, dan akademik
4. Memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan akademik dan psikomotor, berkarya dan mengalih
gunakan ilmu, teknologi, seni dan kreasi untuk hidup di masyarakat lokal, nasional dan internasional
5. Memiliki nilai dasar humaniora untuk menerapkan kebersamaan dalam kehidupan
6. Menghargai eksistensi dalam berekspresi seni
7. Berpartisipasi dan berwawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
8. Memiliki kematangan pengembangan sistem etika, nilai dan nurani
9. Memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan pilihan karir sesuai potensi yang dimiliki berdasarkan kecerdasan intelektual-emosi-spiritual

Senin, 10 Maret 2008

Perkembangan Remaja

Remaja dan Perkembangannya
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu mulai berintegrasi dengan orang dewasa; usia dimana anak tidak lagi merasa dirinya berada pada tingkat lebih rendah dari orang- orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial dengan orang dewasa.
Para remaja harus mengikuti standar budaya kawula muda bila ingin diterima oleh kelompok sebayanya. Mereka harus mempelajari standar perilaku dan nilai-nilai yang nantinya harus diubah sebelum mereka diterima oleh budaya dewasa. Misalnya gaya pakaian dan gaya berdandan mereka yang kurang rapi, yang didukung standar budaya kawula muda saat ini tidak diterima oleh budaya dewasa dan harus diubah secara drastis kalau remaja dalam menyongsong kematangan secara hukum ingin menjadi bagian dari orang dewasa.
Pendewasaan di masa remaja lebih cepat terlihat pada remaja wanita karena rata-rata anak laki- laki lebih lambat matang daripada anak perempuan. Namun dengan adanya status yang lebih matang dirumah dan disekolah, biasanya laki-laki cepat menyesuaikan diri dan menunjukkan perilaku yang lebih matang, yang sangat berbeda dengan perilaku remaja yang lebih muda.
Setiap tahap usia pasti ada tugas-tugas perkembangan yang harus dilalui. Bila seseorang gagal melalui tugas perkembangan pada usia yang sebenarnya maka pada tahap perkembangan berikutnya akan terjadi masalah pada diri seseorang tersebut.
Gaya Hidup Remaja
Remaja mampu berpikir secara abstrak. Pemikiran lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan diri sehingga remaja mulai memperhatikan pendapat orang lain, mereka menginginkan kebebasan dan kemandirian. Rasa ingin mandiri dan mencari identitas diri terkadang membuat remaja melakukan petualangan dengan mencoba hal-hal yang baru untuk membuat mereka diterima dan dihargai oleh kelompok sebayanya, walaupun terkadang sesuatu yang mereka coba mempunyai dampak negatif terhadap dirinya.
Dengan berkembangnya berbagai gaya hidup banyak remaja salah memilih gaya hidup yang mereka jalani. Mereka akan mengikuti trend yang berlaku pada saat itu walaupun tidak sesuai dengan kata hati, mereka mengikuti trend itu agar mereka dapat diterima di lingkungannya. Tak jarang mereka melakukan berbagai cara agar mereka diakui dan di terima di kalangan pergaulan mereka. Salah satu contohnya adalah kebiasaan yang disebut “DUGEM” (arti umum: keluar pada jam malam). Mereka tidak mengerti bahwa pergaulan yang mereka jalani memiliki banyak sisi negatifnya bila mereka tidak diseleksi secara benar dan teliti.
Sebagai akibat dari gaya hidup yang salah banyak kasus terjadi pada remaja seperti kecanduan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), pergaulan bebas dan sex bebas yang banyak mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan dan terjangkit HIV/AIDS. Selain itu dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan seperti tawuran pelajar.
Agar tidak terjadi hal-hal seperti teresebut diatas, keluarga mempunyai andil dalam memberikan filter bagi remaja agar tercegah dari kasus-kasus tersebut. Bila keluarga memahami tentang remaja dan proses tumbuh kembangnya, keluarga dapat menjadi pendukung remaja dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Remaja yang dapat melewati tugas perkembangannya dengan baik dapat dengan mudah melewati tugas perkembangan selanjutnya yaitu tahap kedewasaan.
Sekali lagi jangan sia-siakan masa mudamu dengan hal-hal yang tidak berguna!!!